Sumbawa, 28 September 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mendukung kelancaran perhelatan Moto Grand Prix (MotoGP) di Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), 27-29 September 2024. OMC bertujuan untuk mengurangi dampak potensi cuaca khususnya hujan yang dapat menganggu jalannya balapan.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan OMC dilakukan di tiga wilayah yaitu Lombok, Sumbawa, dan Sumbawa Barat. Lebih lanjut, pada dasarnya memasuki akhir dasarian III September, wilayah NTB masih berada pada masa musim kemarau.
“Namun demikian, adanya gelombang ekuatorial yang melintasi wilayah Indonesia dan Nilai Outgoing longwave Radiation (OLR) wilayah NTB yang bernilai negatif pada periode 24-30 September pada akhirnya memungkinkan terjadinya peningkatan potensi pertumbuhan awan di wilayah tersebut,” kata Seto, Minggu (29/9).
Di sisi lain, Plt. Direktur Tata Kelola Kedeputian Modifikasi Cuaca BMKG Endarwin menjelaskan, selain mensukseskan perhelatan MotoGP Mandalika 2024, misi lain dari pelaksanaan OMC ini juga ditujukan untuk melakukan pembasahan di sejumlah wilayah di NTB. Hal ini terkait dengan status siaga darurat bencana alam kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan yang ditetapkan oleh Gubernur NusaTenggara Barat pada pertengahan tahun 2024.
“Oleh karena itu OMC ini tidak hanya beroperasi di sekitar wilayah Mandalika saja, namun juga beroperasi di wilayah lainnya seperti di Lombok, Sumbawa Barat dan Sumbawa. OMC dilakukan selama dua hari yaitu pada 28-29 September,” ujarnya.
Pada hari pertama kegiatan telah dilakukan tiga sorti penyemaian dengan menggunakan bahan semai NaCl sebanyak tiga ton pada awan-awan konvektif di bagian Utara Lombok, Mataram dan sebagian Sumbawa Barat. Berdasarkan pemantauan secara visual kegiatan motoGP terlaksana dengan baik dan berjalan lancar dari pagi hingga sore hari.
Dalam pelaksanaannya, BMKG bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), operator swasta SMART Aviation, Pusat Meteorologi Publik, Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharudin Sumbawa, dan Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat.