Profil Deputi Modifikasi Cuaca


Dr. TRI HANDOKO SETO, M.Sc.

Tri Handoko Seto, yang akrab disapa Seto, lahir di Banyuwangi pada 12 Desember 1971. Ia meraih gelar Sarjana Fisika dari Universitas Brawijaya pada 1991-1995 dengan predikat cumlaude, kemudian melanjutkan studi di Kyoto University, Jepang, dan memperoleh gelar Master of Science (M.Sc.) pada 2002-2004 di bidang Meteorologi. Seto kemudian melanjutkan pendidikan di universitas yang sama dan mendapatkan gelar Ph.D. pada 2004-2009. Saat ini, ia sedang bertindak sebagai Supervisor dan penanggung jawab strategi dalam proyek rekayasa cuaca untuk mendukung pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Karirnya dimulai di UPT Hujan Buatan (UPTHB) BPPT, kemudian melanjutkan pendidikan S2-S3 di Kyoto University. Setelah selesai S3, Seto menjabat sebagai Ketua Kelompok Fisika Awan UPTHB BPPT (2010-2012), Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan UPTHB BPPT (2012-2016), dan Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT (2016-2020). Pada 2020-2021, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Bimas Hindu di Kementerian Agama RI, kemudian Perekayasa Ahli Utama Kemenag (2021-2023), Perekayasa Ahli Utama BMKG (2023-2024), dan kini menjadi Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG.

Sejak 2011, Seto memimpin riset kerjasama modifikasi cuaca antara UPTHB BPPT Indonesia dan China Meteorological Agency (CMA) serta berpengalaman memimpin proyek strategis, termasuk pengamanan cuaca untuk KTT G20 Bali 2022. Selain itu, ia terlibat dalam riset TMC dengan CMA di Beijing, Malaysia Meteorological Agency (MMA) di Kuala Lumpur, juga Department Royal Rainmaking Agricultural Aviation (DRRAA) Thailand. Seto juga menjadi konsultan bagi pengelola waduk dan PLTA terkait prediksi cuaca dan peluang pelaksanaan TMC, serta sering menjadi narasumber di media nasional.

Di bidang organisasi, Seto aktif dalam program pengembangan teknologi mitigasi bencana dan cuaca ekstrem, serta terlibat dalam berbagai organisasi profesi dan sosial. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Ahli Atmosfer Indonesia, Ketua Pokja Cuaca Ekstrim Ikatan Ahli Bencana Indonesia, juga Ketua Badan Dharma Dana Nasional. Ia juga telah menerima berbagai penghargaan, seperti Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI atas kontribusinya dalam pengembangan Teknologi Modifikasi Cuaca (2020), Satya Lencana Karya Satya atas 20 tahun pengabdian (2017), serta BPPT's Engineer of the Year (2012-2013). Profil lengkapnya pernah dimuat di Harian Media Indonesia pada 3 Februari 2013.